Kamis, 26 Februari 2009

sejarah IMM komisariat revivalis UIN Malang

UIN Malang sebagai kampus yang cukp mempunyai nama dibalik kemegahanya gedungnya ternyata telah melahirkan sebuah organisasi yang progresive yang membawa misi kemanusiaan dan kematangan ilmu bagi setiap kader-kadernya, sejarah panjang kelahiran organisasi ini ternyata dmulai dari sebuah perjuangan yang kontinue
secara kelembagaan UIN Malang dulu bernama IAIN tarbiyah yang merupakan cabang dari IAIN sunan Ampel surabaya yang kemudian, institue ini di pimpin oleh prof imam suprayugo sebagai rektornya sampai kemudian berubah nama menjadi STAIN, UIIS dan kemudian UIN Malang dan beberapa bulan lalu UIN Malang resmi menjadi UIN MMI (maulana malik ibrahim)
tidak bisa dipungkiri bahwa UIN malang merupakan perguruan tinggi yang heterogen baik dari sisi dosen ataupun mahasiswanya berasal dari berbagai Ras dan golongan. tentunya banyak pula kader-kader muhammadiyah yang melanjutkan pendidikan keuinversitas ini, keberadaan kader-kader muda muhammadiyah saat itu memang belum memiliki wadah sehingga mereka membuat sebuah perkumpulan yang disebut sebagai UMAM (Ukhuwah Mahasiswa Muhammadiyah) dari sinilah kajian-kajian mulai digiatkan, baik itu kajian yang bersifat ideologis atau kajia politik dan kntemporer
dengan bertambahnya kader-kader muhammadiyah yang melanjutkan pendidikan ke arah sana maka sudah sepantasnya ketika UMAM ini dilegalkan menjadi suatu organisasi resmi yang ada di UIN malang maka lahirlah IMM UIN Malang yang saat itu dipunggawai oleh immawan Arif lukman. seiring dengan perkembangan yang ada di UIn malang baik itu perkembangan infra struktur dan sebagainya maka dirasa perlu ada sebuah pengembangan organisasi yang bertujuan untuk memberdayakan kader-kader Muhammadiyah, maka pada saat work pengembngan organisasi dan musykom pada periodenya immawan taufiqurrahman,resmilah IMM UIN Malang berkembang menjadi 2 komisariat yakni komisariat Revivalis yang diketuai oleh imm habibi terdiri dari 3 fakultas (fakultas SAINTEK, Ekonomi da psikologi), komisariat pelopor yang dipimpin Oleh imm nurdiansyah (tarbiyah, syariah dan humbud)
pada saat perlaihan jabatan saat musykom resmilah tongkat estafet kepemimpinandi komisait revivalis dipegang oleh immawan mukhlis hidayat.

segitu dulu ya immawan dan immawati semua kapan-kapan kita lanjut lagi. untuk lebih jelsanya tentang sejarah IMM Revivalis silahkan bergabung bersama kami
"buatlah sejarahmu saat ini, niscaya kamu akan dikenang orang dikemudia hari"

IMM UIN Malang



IMM merupakan salah satu organisasi otonom yang bernaung dalam persyarikatan muhammadiyah, dimana keberadaan IMM saat ini menunjukkan kemunduran baik dalam segi nalar kritis maupun tri kompetensi dasar IMM yang meliputi "intelektualitas", "humanitas" dan "religiusitas". ketiga kompetensi ini seharusnya selalu berjalan ber-iringan, tidak hanya humanitas atau intelektualitas yang harus diunggulkan maupun sebaliknya
inteletualitas, kecerdasan dalam mengasah otak atau dalam memberikan solusi terhadap suatu masalah tentu membutuhkan paradigma yang luas dan tidak terlalu konservatif maka untuk mendapatkan ini kita dapat mengakses lewat beberapa perguruan atau sekolah sehingga intelektualitas itu akan semaikn terasah. dengan bertambahnya kemampuan kita dalam meng-analisis masalah maka kita akan menjadi semakin kritis
humanitas, IMM sebagai salah satu ortom muhammadiyah tentunya akan selalu membawa nila-nilai muhammadiyah sehingga terbentuknya masyarakat madani seperti harapan persyariktan bisa terpenuhi, tentu tidak semua tujuan muhammadiyah sebagai persyarikatan bisa dihadapi sendiri salah satunya dengan interaksi dengan masyarakat dan mengangkat atau memperjuangkan kaum lemah tidak akan setengah-setengah, maka dari situlah IMM hadir dengan membawa nilai humanitas sebagai landasan gerakan mengentaskan kaum lemah dari penindasan, baik penindasan kau-kaum feodal maupun penindasan atas nama agama
religiusitasaspek yang mendasar dalam sebuah agama sejauh mana tingkat ketaatan hamba terhadap tuhannya. muhammadiyah yang memposisikan diri sebagai organisasi masyarakat yang kemudian mempunyai ortom IMM tentunya berharap akan adapat membawa masyarakat madani maka dibutuhkan sebuah instrumen yang bergerak dalam bidang kemahasiswaan (akademisi) dalam meningkatkan nilai-nilai religiusitasnya.